AyamBroiler adalah ayam tipe pedaging jantan/betina yang dipotong pada umur muda yaitu 4-5 minggu. Tabel 2 standar bobot badan strain CP-707. Data Penimbangan Awal (DOC datang) No. Jumlah ayam yang ditimbang. Timbangan ke. Bobot Badan(gram/ekor) 1. 10 ekor DOC. 1. 370. 2. 10 ekor DOC. 2. 380. 3. Padatabel 1 ini disajikan standar sementara konsumsi pakan dan bobot badan yang dapat dipakai untuk pemeliharaan ayam kampung pedaging sampai dengan usia 12 minggu.Bila bibit DOC prima, pakan cukup bergizi dan kondisi kesehatan cukup baik, dalam praktikdilapangan standar sementara tersebut dapat dicapai. TabelBobot Ayam Broiler Per Minggu Cp STANDAR BERAT BADAN KONSUMSI PAKAN DAN FCR AYAM BROILER April 22nd, 2019 - Artinya walaupun broiler kita gemuk namun konsumsi pakannya tidak minggu dalam periode pemeliharaan broiler pada tabel di bawah ini BOBOT POTONG KARKAS GIBLET DAN LEMAK ABDOMINAL AYAM April 18th, 2019 - Penelitian tentang bobot Tabel8. Konsumsi Pakan Standar Ayam Pedaging (Broiler)..139 Tabel 9. Jenis Pakan Ayam Pedaging dengan Kandungan Nutrisinya..143 Tabel 10. Pakan Komplit Ayam Pedaging dengan Kandungan Nutrisinya umur 1 - 28 Berdasarkanhasil pengamatan yang dilakukan di PT. Charoen Pokphand Jaya Farm I Unit Hatchery atau pada Tabel 3 dapat dilihat bahwa persentase telur tetas yang fertil pada saat proses transfer untuk grade B3, A1 dan A2 adalah 89,55% , 92,44% dan 94,66%. Nilai tersebut sudah sesuai dengan standar fertilitas telur ayam. Uu9ltm. Penelitian telah dilakukan untuk mengetahui tentang performa produksi dan analisis usaha ayam broiler yang dipelihara pada kandang closed house. Penelitian dilakukan pada kandang system closed house dengan kapasitas ekor. Variabel yang diamati adalah pertumbuhan ayam, konsumsi pakan, efisiensi penggunaan pakan, deplesi serta aspek ekonomi. Hasil penelitian menunjukan bahwa berat badan rata-rata pada umur 30 hari adalah 1620 g/ekor, deplesi sebesar 2,13%, FCR sebesar 1,56 dan Indek performa 339,2. Secara ekonomis pemeliharaan ayam broiler dengan sistem close house menguntungkan, yang ditunjukan oleh pendapatan bersih Rp. dan R/C rasio sebesar 1,10. Break Event Point BEP harga usaha pemeliharaan ayam broiler adalah Rp. kg. Kata kunci ayam broiler, produktivitas, closed house Figures - available via license CC BYContent may be subject to copyright. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free p-ISSN 0853-8999 e-ISSN 2656-8373 21Suasta, I. M., I G. Mahardika dan I W. SudiastraEVALUASI PRODUKSI AYAM BROILER YANG DIPELIHARA DENGAN SISTEM CLOSED HOUSESUASTA, I G. MAHARDIKA, DAN I W. SUDIASTRAFakultas Peternakan, Universitas Udayanae-mail madesuasta telah dilakukan untuk mengetahui tentang performa produksi dan analisis usaha ayam broiler yang dipelihara pada kandang closed house. Penelitian dilakukan pada kandang system closed house dengan kapasitas ekor. Variabel yang diamati adalah pertumbuhan ayam, konsumsi pakan, esiensi penggunaan pakan, deplesi serta aspek ekonomi. Hasil penelitian menunjukan bahwa berat badan rata-rata pada umur 30 hari adalah 1620 g/ekor, deplesi sebesar 2,13%, FCR sebesar 1,56 dan Indek performa 339,2. Secara ekonomis pemeliharaan ayam broiler dengan sistem close house menguntungkan, yang ditunjukan oleh pendapatan bersih Rp. dan R/C rasio sebesar 1,10. Break Event Point BEP harga usaha pemeliharaan ayam broiler adalah Rp. kunci ayam broiler, produktivitas, closed housePRODUCTIVE EVALUATION OF BROILER CHIKEN IN CLOSED HOUSE SYSTEMABSRACTResearch has been conducted to nd out about the performance of the production and analysis of a broiler chicken business in be kept in closed house system. The research done in a cage with closed house system with a capacity of 11,000 birds. The observed variables are the growth of the chicken feed consumption, the eciency of feed composition FCR, depletion and economic aspects. Results of the study showed that the average weight at the age of 30 days is 1620 g/bird, depletion the FCR and Index performance was net income Rp. and R/C ratio of Break Event Point BEP was Rp. words broiler chikens, produkdivity, closed housePENDAHULUANAyam broiler merupakan salah satu ras ternak unggas yang cukup populer dan banyak dipelihara oleh peternak di Bali sebagai penghasil daging karena memiliki keunggulan laju pertumbuhan yang cepat dan kemampuan mengkonversi pakan yang esien dibanding ayam ras lainnya. Ini menjadi alasan mengapa banyak peternak lebih memilih memelihara ayam broiler sebagai ayam penghasil daging karena waktu pemeliharaan yang singkat, sehingga keuntungan yang didapat lebih tinggi. Ayam broiler merupakan unggas yang esien dalam menghasilkan daging. Namun faktor biaya produksi usaha ayam pedaging ini relatif tinggi yakni hampir 80% dari total penerimaan peternak. Selain itu, kapasitas pemeliharaan ditambah harga daging yang uktuatif merupakan kendala dalam memperoleh keuntungan yang maksimal Abidin, 2002. Suatu usaha peternakan ayam broiler baik yang bersifat mandiri maupun kemitraan yang menggunakan kandang tipe closed house dan opened house system seluruhnya berorientasi pada pencapaian keuntungan. Untuk itu diperlukan suatu perhitungan dan analisa ekonomi yang closed house merupakan kandang sistem tertutup yang dapat menjamin keamanan biologis seperti menghindari kontak dengan mahluk hidup lain yang dapat menyebabkan penyakit dan stress pada ternak. Kandang closed house menggunakan pengaturan ventilasi yang baik sehingga suhu di dalam kandang menjadi lebih rendah dibanding suhu diluar kandang, kelembaban, kecepatan angin dan cahaya yang masuk kedalam kandang dapat diatur secara optimal, sehingga tercipta suatu kondisi yang nyaman bagi ayam, hal ini dapat menghindari stress pada ayam yang berlebihan. Prinsip dari kandang sistem tertutup 22 MAJALAH ILMIAH PETERNAKAN • Volume 22 Nomor 1 Februari 2019Evaluasi Produksi Ayam Broiler yang Dipelihara dengan Sistem Closed Houseyaitu menyediakan udara yang sehat untuk ternak, iklim yang nyaman, dan mengurangi kontak dengan manusia agar ternak tidak stress. Kandang dibangun dengan sistem ventilasi yang baik agar tersedianya udara yang sehat dan pergantian udara yang lancar. Dengan demikian akan tercipta udara kandang yang banyak mengandung oksigen dan gas-gas berbahaya seperti amoniak dan karbondioksida dikeluarkan sesegera mungkin dari kandang. Menyediakan kondisi iklim yang nyaman dengan cara dibuat kondisi angin berhembus dengan alat kipas angin dan pada daerah yang terlalu panas menggunakan sistem pendingin dengan mengalirkan air pada alat berupa cooling pad, dan cooling net. Dengan iklim yang nyaman maka panas yang dihasilkan dari tubuh ternak dapat dikeluarkan dari kandang dan ternak terhindar panas yang berasal dari lingkungan luar. Menekan seminimal mungkin tingkat stress pada ternak dengan cara mengurangi kontak dengan manusia. Maka dibuatlah dengan sistem pemberian pakan dan minum otomatis pada kandang dengan sistem FCR feed conversion ratio, pengaruh iklim dan kenyamanan kandang, adalah beberapa faktor yang dapat mempengaruhi performa ayam broiler. Sehingga dirasa perlu untuk melakukan pengukuran dari faktor-faktor tersebut untuk mengetahui performa produksi ayam broiler serta dilakukan analisis untuk mengetahui pendapatan usaha, R/C rasio dari usaha pemeliharaan ayam broiler yang dipelihara dalam kandang closed DAN METODEAyamPenelitian ini dilakukan pada peternakan ayam sistem closed house dengan kapasitas ekor strain Lohman MB 202. Ayam dipelihara dari umur 1 hari sampai umur 30 hari. Sampel ayam yang diukur performanya adalah 50 ekor yang akan diambil secara dan PerlengkapannyaAyam dipelihara pada kandang closed house. Lantai dasar kandang dibuat dengan bahan semen dan pada tingkat pertama menggunakan slat kayu dan diberi terpal pada bagian permukaannya. Pada lantai dasar dan tingkat pertama digunakan sekam sebagai alas. Dinding kandang terbuat dari terpal. Atap kandang terbuat dari bahan asbes dan plafon kandang terbuat dari bahan terpal. Perlengkapan kandang terdiri dari kipas exhaust fan dan cooling fan. Perlengkapan kandang terdiri dari pemanas atau brooder, tempat pakan DOC, tempat pakan ayam dewasa, tempat minum otomatis nipple dan generator set genset. Alat PenelitianPeralatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah timbangan untuk menimbang berat badan ayam, dan berat ransum. Termometer untuk mengukur suhu udara di dalam dan diluar dan Air MinumRansum yang diberikan yaitu ransum komersial, terdapat tiga jenis ransum yang diberikan yaitu ransum pre-starter umur 1 – 14 hari, ransum fase starter umur 14 – 21 hari, dan ransum fase nisher umur 21 hari – panen. Kandungan masing-masing nutrisi ransum tercantum pada Tabel Air minum selama penelitian ini yaitu diberikan air yang berasal dari sumur bor yang dialirkan ke dalam kandang secara yang diamati yaitu deplesi, konsumsi ransum, pertambahan bobot badan, feed conversion ratio FCR, bobot badan akhir, deplesi, indeks performa IP, dan aspek ekonomi meliputi biaya investasi, biaya produksi, penerimaan usaha, pendapatan usaha, R/C Ratio, Break Even Point BEP.Analisis DataData yang diperoleh dianalisis secara deskriptif. Dis-amping itu hasil-hasil pengukuran akan dibandingakan dengan standar performa ayam broiler menurut stan-dar dari Jafa Comfeed. Analisis ekonomi meliputi anali-sis total biaya produksi, pendapatan, penerimaan, BEP dan RC Ratio HASIL DAN PEMBAHASANBerat BadanRataan berat badan awal ayam broiler umur satu hari DOC adalah 40 g/ekor, sedangkan rataan berat badan akhir ayam broiler yang dipelihara selama 30 hari dengan sistem closed house adalah 1620 g/ekor. Dengan demikian kenaikan berat badan ayam tersebut selama 30 hari adalah 1580 g/ekor atau rata-rata 52,67 g/ekor/hari. Kenaikan berat badan ini sudah memenuhi standar pertumbuhan ayam broiler strain Lohman MB 202. Hal ini menunjukkan bahwa manajemen pemeliharaan ayam broiler dengan system closed house ini sudah sesuai dengan standar pemeliharaan. Susana et al. 2018 yang meneliti penggantian tepung ikan dengan limbah wine mendapatkan bahwa berat badan akhir ayam broiler antara 1,235 – 1,460 kg. dengan kenaikan berat badan rata-rata sebesar 1,028 – 1,273 kg. Sedangkan penelitian Reyes et al. 2018 yang memberikan ransum dengan kandungan protein 20,7% dan ME. 2900 mendapatkan bahwa berat p-ISSN 0853-8999 e-ISSN 2656-8373 23Suasta, I. M., I G. Mahardika dan I W. Sudiastrabadan akhir ayam broiler umur 28 hari adalah 1,157 – 1,267 kg. Sudarman et al. 2012 mendapatkan bahwa performan ayam broiler yang diberikan ektrak daun beluntas pada air minumnya mengalami peningkatan secara signikan. Kurva kenaikan berat badan ayam selama 30 hari ditampilkan dalam Gambar 7 14 21 28 30Gambar 1. Perkembangan berat ayam broiler yang dipelihara secara closed house selama 30 ProduksiRata-rata konsumsi pakan aym broiler selam 30 hari adalah 2474 g/ekor. Hasil ini sesuai dengan standar pemeliharaan ayan broiler yaitu sebesar 2450 g/ekor. Tabel 1. menunjukkan perkembangan ayam broiler yang dipelihara selama 30 dengan sistem closed houseTabel 1. Perkembangan ayam broiler yang dipelihara selama 30 hari dengan system closed houseUmurhariBerat badan gKenaikan berat badangKonsumsig FCR Deplesi %171421283040185480870140016200145 44083013601580-18357012452094 2474-1,261,291,501,541,56-0,781,371,732,002,13Konsumsi pakan ayam broler pada penelitian ini didapatkan adalah 2474 kg selama 30 hari, den-gan konversi pakan sebesar 1,56. Hasil ini menunju-kan bahwa system close house memberikan performa produksi yang baik. Hasil penelitian Reyes et al. 2018 mendapatkan bahwa pemeliharaan ayam broiler se-lama 28 hari mendapatkan bahwa berat badan akhir, konsumsi ransum dan FCR berturut-turut 1,267 kg; 1,9 kg dan 1,69. Di ain pihak Astuti et al. 2016 mendapat-kan bahwa ayan broiler yang dipelihara dengan sistem opened house yang diberikan ransum mengandung tepung buah naga terfermentasi mendapatkan bahwa FCR ayam tersebut adalah 1,99 – 2,07. Lebih baiknya performan ayam broiler yang dipelihara pada kandang sistem closed house disebabkan karena kondisi iklim mikro pada kandang closed house lebih baik daripada kandang open house. Penelitian Yani et al. 2014 mendapatkan bahwa temperatur udara dalam kandang closed hause adalah 26 – 280 C dengn deviasi temperatur yang sagat rendah. Kondisi ini akan meningkatkan kenyamanan ayam sehingga dapat berproduksi secara data pada Tabel 1 di atas dapat dihitung Indek Performa IP pemeliharaan ayam broiler yaitu 339,2. Nilai ini termasuk dalam katagori baik. Medion 2010 menyatakan bahwa IP yang baik untuk pemeliharaan ayam broiler adalah di atas 300, sedangkan katagori sangat baik bila di atas 350. Hasil peneltin ini lebih baik dari yang didapatkan oleh Sudarman et al. 2012 yang mendapatkan bahwa ayam broiler yang diberikan 10% ektrak daun beluntas pada air minumnya, berat badan akhir dan FCRnya masing-masing 850 g dan 1,95. Perhitungan Aspek EkonomiBiaya produksi yang dikeluarkan selama 30 hari pemeliharaan ekor ayam broiler sebesar Rp. yang terdiri dari biaya pembelian bibit, biaya pakan, baaya obat-obatan, gas tenaga kerja, listrik, air, pembelian sekam dan penyusutan kandang serta alat-alat. Rincian biaya pemeliharaan ditampilkan pada Tabel 2, sedangkan rincian penerimaan ditampilkan pada Tabel 3. Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, keuntungan bersih dari pemeliharaan ayam broiler dengan sistem closed house selama 30 hari adalah Rp. Bila dihitung berdasarkan penerimaan bersih setiap ekornya adalah Rp. atas hasil perhitungan pendapatan dan biaya, maka R/C rasio dari pemeliharaan ayam broiler ini didapatkan 1,10. Ini artinya usaha pemeliharaan ini memberikan keuntungan yang layak. Tabel2. Rincianbiayapemeliharaan sistem closed houseKomponen Biaya Total Biaya RpBiaya Tidak Tetap-DOC-Pakan-Obat-obatan-Gas-Gajikaryawan-Listrik-Sekam-BiayapanenSub TotalBiaya Tetap-PenyusutanKandang-Penyusutanalat-alatSub Biaya 24 MAJALAH ILMIAH PETERNAKAN • Volume 22 Nomor 1 Februari 2019Evaluasi Produksi Ayam Broiler yang Dipelihara dengan Sistem Closed HouseTabel 3. Rincian pendapatan pemeliharaan ayam boiler Komponen Pendapatan Total Pendapatan RpPenjualan AyamPenjualan sekamPenjualan kampilBonus -FCR-Mortality-E Penerimaan Bersih hasil penelitian yang diperoleh maka dapat disimpulan bahwa 1 performa ayam broiler yang dipelihara dengan sistem closed house termasuk dalam katagori baik yang ditunjukkan dengan berat badan rata-rata pada umur 30 hari adalah 1620 g/ekor, deplesi sebesar 2,13%, FCR sebesar 1,56 dan indeks performa 339,2. 2 Secara ekonomis pemeliharaan ayam broiler dengan sistem closed house menguntungkan, yang ditunjukkan oleh pendapatan bersih Rp. dan R/C rasio sebesar 1,10. 3 break event point BEP harga usaha pemeliharaan ayam broiler adalah Rp. PUSTAKA Abidin, Z. 2002. Meningkatkan produktivitas ayam ras pedaging. Agromedia Pustaka. I., I M. Mastika dan Dewi 2016. Performa ayam broiler yang diberikan ransum mengandung tepung kult buah naga tanpa dan dengan Aspergilus niger terfermentasi. Majalah Ilmuah Peternakan 19 2 75 – info 2010. Berhasil tidaknya pemeliharaan ayam broiler. Aguirre, Agbisit. Jr., Merca, Manulat, and Angeles 2018. Growth per-formance and carcass characteristics of broiler chicken fed akasya [Samanea Saman Jacq. Merr.] pod meal. Media Peternakan Journal of Animal Science Tec-nologi 411 46 - A., Sumiati and R. Kaniadewi 2012. Perfor-mance of broiler chickens offered drinking water contained extracted beluntas Pluchea indica L. leaf and sugar cane. Journal of Animal Science Tecnologi 352117 - W., Nuryasa dan N. W. Siti 2018. Pengaruh penggantian teung ikan dengan limbah wine anggur terfermentasi terhadap performan ayam broiler. Ma-jalah Ilmiah Peternakan. 211 29 – A., H. Suhardiyanto, Erizal and Purwanto. 2014. Analysis of air temperature distribution in a closed house for broiler in wet tropical climate. Media Pe-ternakan Journal of Animal Science Technologi 372 87 – 100. ... The temperature inside closed-house cages is kept lower than the outside temperature using ventilation controls and completely automatic thermo regulators. "Humidity, wind speed, and light entering the cage can also be optimally controlled, creating a comfortable environment for the chickens and reducing stress on broiler chickens" Suasta et al., 2017 [21] . "Both closed-house and open-house broiler farms have byproducts that can include rejected chickens and litter that contains leftover feed. ...... Pemanfaatan limbah sebagai pakan alternatif telah banyak dilakukan, baik difermentasi atau diberikan langsung kepada ternak sebagai bahan ransum Bidura, 2020. Peternakan ayam broiler dengan sistem closed house dapat menekan mortalitas dan meningkatkan efisiensi pemeliharaan Suasta et al., 2019. Limbah peternakan ayam pedaging dengan sistim closed house seperti ayam mati dan afkir, liter bercampur dengan ceceran pakan merupakan limbah yang bernilai gisi tinggi dan sangat bermanfaat sebagai sumber protein pada pakan ternak babi, yang dilaporkan dengan nama Konsentrat Protein berbasis Limbah Peternakan Ayam Pedaging KPLA Ariana et al. 2021. ...ARIANA I N. Ayu Warmadewi Budi Rahayu Tanama PutriI N. Sumerta MiwadaThis research was conducted with the aim of knowing the effect of using protein concentrate based on broiler farm waste KPLA in rations on weight loss and digestive organ weight. The research used a completely randomi- zed design CRD with three treatments and four replications. The treatment is, A with the use of 0% KPLA, B with the use of 12% KPLA and C with the use of 24% KPLA. The research used 12 pigs finisher phase with an average body weight of ± kg. The research parameters were body weight loss, small intestine weight and length, large intestine weight, and spleen weight. The results of the research were, after fasting for 12 hours, with the use of 0% and 12% KPLA there was a loss of body weight of and P> The use of 24% KPLA C can increase body weight loss by significantly higher compared to A. The use of 0% - 12% KPLA does not cause a significant difference in the weight and length of the small intestine P> but with 24% KPLA C significan- tly reduced the weight of the small intestine by and in the length of the small intestine The conclusion of this research was the use of KPLA up to 12% did not cause significant changes in the parameters of slaughter weight, weight loss, weight and length of the small intestine. It is recommended to use KPLA in landrace pig rations up to 12%.PUTRA M. Z. A. W. SUKANATA Made WiraparthaThis study aims to determine the performance of production, the feasibility of financial and Break Even Point of broiler chicken with the closed house system. The research starting from February 2020 until March 2020 in UD. Pande located in Pejeng Village, Tampaksiring District, Gianyar Regency. This study used primary and secondary data. Variables observed in this study is the performance of production broiler chickens include body weight, we- ight gain, Feed Conversion Ratio FCR, depletion and Performance Index IP, as well as the feasibility of financial include Net Present Value NPV, Internal Rate of Return IRR, Net Benefit per Cost Net B / C, Pay Back Period PBP and Break Even Point BEP. The data research analyzed with quantitative descriptive analysis. The results of the research study show that the average harvesting age of broiler chickens is 34 days, the average harvest weight 1,880 kg, the average body weight gain 1,836 kg, the average FCR the average depletion 3,82%, the average performance index 328,81. Based on the results of financial analysis, this farm produces NPV 103,772,930, IRR 16,35%, Net B/C Pay Back Period within years, BEP within years, BEP of production live chickens of 132,600 kg/year, BEP, of the price of live chickens Rp. Based on these results, it can be concluded that the broiler chickens reared with the closed house partnership system are good and feasible to According to the Indonesian Central Bureau of Statistics, broiler meat production in 2020 decreased by from the previous year. Several factors can influence chicken productivity, one of which is cage management. The cage has a vital role in success because the comfort of the cage will result in maximum chicken productivity. Aim To compare the productivity of broiler chickens reared using Closed House and Open House cage systems in the same partnership based on the value of Feed Conversion Ratio, Mortality, and Index Performance. Methods Data collection was carried out using the literature and observative methods, namely direct observation on two farms using a Closed House and an Open House cage system in Trenggalek Regency in April 2021. Results A FCR value of Closed House system cages has an FCR value of whereas the Open House system was The mortality of broiler chickens reared in the Open House system was 842, and in the closed house system was 572. The index performance of broiler chickens raised in the Closed House system was whereas in an Open House system, the index performance was Conclusion The Feed Conversion Ratio FCR, Mortality, and Index Performance Index IP value of broiler chickens reared in the Closed House system cage was higher than those in the Open House system pods are seasonally abundant and are good sources of protein and energy and have been considered as an alternative feed source for livestock. This study was conducted to determine the effects of feeding Akasya pod meal APM on the growth performances and carcass characteristics of broiler chickens. Three hundred straight-run 7-day-old Cobb broiler chicks were randomly allocated to five dietary treatments containing 0%, and APM following a completely randomized design. Each treatment was replicated 10 times with 10 birds per replicate. The digestibility of nutrients was also evaluated to determine the effect of different levels of APM on the efficiency of nutrient digestion in broilers. Broilers fed APM level at more than had lower body weights and body weight gains, but feed intake, feed conversion ratio, livability, and carcass characteristics were not affected by increasing levels of APM. The digestibility of crude protein CP, crude fiber CF, nitrogen free extract NFE, ether extract EE, and energy were the same in broilers across treatments. Increased income over chick and feed cost IOFCC was generated from broilers fed diets with APM, but progressively declined as APM level in the diet was increased. In conclusion, APM can be used in broiler diets at inclusion levels up to wherein growth performance and carcass characteristics were optimum in broilers and income generated was improved at previous study showed that the addition of water extracted beluntas leaf into drinking water could be used as an anti-stress and improved performance of broiler chicken. However, the addition was only up to 10% of drinking water. The objective of this experiment was to study whether the addition of sugar and water extracted beluntas leaf in levels higher than 10% of drinking water can give greater benefit on performances and meat cholesterol content of broiler. Two hundred sixteen DOCs CP707 strain were reared for four weeks in high stocking density of 15 birds/m². The birds were subjected to experimental drinking waters with or without water extracted beluntas leaf v/v and sugar which is consisted of T1 only drinking water, T2 drinking water + commercial antistress, T3 drinking water + 10% extract of beluntas leaf, T4 drinking water + 20% extract of beluntas leaf, T5 drinking water + 40% extract of beluntas leaf, T6 drinking water + 80% extract of beluntas leaf, T7 drinking water + 40% extract of beluntas leaf + sugar, and T8 drinking water 80% extract of beluntas leaf + sugar. The results showed that water extracted beluntas leaf addition higher than 10% significantly reduced P< body weight gain, final body weight, and increased P< feed conversion ratio. It is concluded that the addition of water extracted beluntas leaf more than 10% into drinking water cannot give greater benefit on performances as an antistress of broiler. Sugar addition cannot help the disadvantage due to the bitter taste of higher level of water extracted beluntas leaf objective of this research was to analyze the air temperature distribution in a closed house system for broiler in wet tropical climate by using computational fluid dynamics CFD to figure out the comfort level of the broiler in that system. The dimension of the experimental house was 100 m x 10 m x m which could be occupied by 12,000 to 16,000 broiler chickens. The wall was made from expose mercy brick and curtain, plafond was made from galvanize, ventilation system used 6 fans with m diameter and cooling pad and in-house lighting system used 60 units of 8 Watt lamps. The analysis of temperature distribution using CFD had high precision as was shown by the small number of average percentage of deviation between analyzed and measured results. Horizontally, the temperature distribution near the cooling pad was lower than others and continued to increase until near the position of the fan. In vertically, the air temperature in the area near the husks and the plafond were higher than the other mesurement points. At that height, the effective temperatures which were still comfort for the broiler were oC, oC and oC at 1220 h, 1355 h and 1520 h, produktivitas ayam ras pedagingZ AbidinAbidin, Z. 2002. Meningkatkan produktivitas ayam ras pedaging. Agromedia Pustaka. ayam broiler yang diberikan ransum mengandung tepung kult buah naga tanpa dan dengan Aspergilus niger terfermentasiI AstutiG A M K I M. Mastika DanDewiAstuti, I., I M. Mastika dan Dewi 2016. Performa ayam broiler yang diberikan ransum mengandung tepung kult buah naga tanpa dan dengan Aspergilus niger terfermentasi. Majalah Ilmuah Peternakan 19 2 75 tidaknya pemeliharaan ayam broilerMedion InfoMedion info 2010. Berhasil tidaknya pemeliharaan ayam broiler. penggantian teung ikan dengan limbah wine anggur terfermentasi terhadap performan ayam broiler. Majalah Ilmiah PeternakanW SusanaI M Nuryasa DanN W SitiSusana, W., Nuryasa dan N. W. Siti 2018. Pengaruh penggantian teung ikan dengan limbah wine anggur terfermentasi terhadap performan ayam broiler. Majalah Ilmiah Peternakan. 211 29 -31. Ayam broiler merupakan salah satu jenis ternak yang paling banyak dibudidayakan di Indonesia. Hal ini dikarenakan ayam broiler memiliki bobot yang cepat meningkat dan dapat dipasarkan dengan cepat pula. Oleh karena itu, standar bobot ayam broiler sangat penting untuk diketahui oleh peternak maupun yang Mempengaruhi Bobot Ayam BroilerBerbagai faktor dapat mempengaruhi bobot ayam broiler, sepertiJenis pakan yang diberikanKualitas pakanFrekuensi pemberian pakanSuhu lingkunganKondisi sanitasi Standar Bobot Ayam Broiler yang IdealBerdasarkan data yang ada, standar bobot ayam broiler yang ideal adalah sekitar 1,5 kg hingga 2,5 kg pada usia 6-7 minggu. Namun, hal ini bisa berbeda-beda sesuai dengan jenis ayam broiler yang mencapai bobot ayam broiler yang ideal, peternak harus memperhatikan beberapa hal seperti kualitas pakan, frekuensi pemberian pakan, dan kondisi sanitasi. Hal ini sangat penting agar pertumbuhan ayam broiler dapat berjalan dengan baik dan memenuhi standar bobot yang 1 Minggu Bobot ideal untuk 7 hari atau 1 minggu pertama berkisar pada 4,5-4,75 kali dari bobot awal ayam masuk ke kandang Chick In. Misalkan saja saat ayam DOC pertama kali masuk ke kandang Chick In dengan bobot 36 gram, maka ekspektasi dalam kurun waktu 1 minggu, ayam DOC berhasil mencapai bobot 160-170 gram per-ayam sebagai standar. Usia 2 MingguPada umur 14 hari, bobot ideal ayam ada pada 2,4 kali dari bobot minggu pertama. Jika ayam berhasil mencapai bobot tersebut, berarti menunjukan bahwa pondasi ayam dalam pembelahan sel dan pembesaran sel sudah berlangsung optimal. Misalnya, minggu pertama bobot ayam berada di angka 165 gram, maka ekspektasi bobot ayam pada minggu kedua berkisar pada 390-400 gram per-ayam sebagai standar bobot ayam secara keseluruhan. Usia 3 Minggu dan seterusnyaJika performa baik bobot ayam tetap dijaga semenjak minggu pertama hingga minggu kedua, maka di minggu ketiga bobot ayam diperkirakan baiknya mencapai kurang lebih bobot 1 kg dan pada minggu keempat, mencapai bobot kurang lebih 2 kg. Diagram Pertumbuhan Bobot Ayam BroilerUntuk mempermudah pemahaman, berikut adalah diagram pertumbuhan bobot ayam broiler dalam bentuk grafikDalam diagram di atas, dapat dilihat bahwa bobot ayam broiler akan meningkat secara signifikan setiap 2 minggu hingga mencapai standar bobot yang ideal pada usia 6-7 minggu. Bagaimana jika bobot ayam kurang atau lebih dari standar? Apabila bobot ayam di bawah standar, maka peternak harus secepatnya melakukan evaluasi dan perbaikan terhadap manajemen kandang, suhu dalam kandang, pemberian pakan pada ternak, atau bahkan hal-hal lain yang memungkinkan ayam tidak nyaman. Namun apabila bobot ayam melebihi standar pada minggu pertama hingga minggu kedua, maka ini salah satu pondasi awal yang sangat perlu untuk dipertahankan dengan meningkatkan performa komponen-komponen yang mendukung pertumbuhan dalam Pemeliharaan Ayam BroilerBerikut adalah beberapa anjuran dalam pemeliharaan ayam broiler agar dapat mencapai bobot yang idealBerikan pakan yang bergizi dan sesuai dengan usia ayam broilerBerikan pakan secara teratur sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukanSediakan lingkungan yang bersih dan memenuhi standar sanitasiKontrol suhu lingkungan agar sesuai dengan kebutuhan ayam broilerKeuntungan Mengetahui Standar Bobot Ayam BroilerMengetahui standar bobot ayam broiler memiliki beberapa keuntungan, di antaranyaPeternak dapat memastikan bahwa pertumbuhan ayam broiler berjalan dengan baik dan sesuai dengan targetPembeli dapat memastikan bahwa ayam broiler yang dibeli memenuhi standar bobot yang diinginkanDapat memudahkan dalam proses pemasaran ayam broiler, karena sudah memenuhi standar yang membagikan salah satu contoh grafik pakan ayam boiler untuk masing -masing usia. Alasan mengapa Anda mengikuti salah satu panduan iniUntuk melacak kemajuan Anda yang berubah menjadi sarana untuk mencapai target AndaIni mengurangi pemborosan pakan. Memanfaatkan program pemberian makan ayam pedaging akan memberi tahu kapan Anda memberi makan berlebihan atau kurang memberi makan burung juga memberi tahu Anda saat umpan Anda tidak berkonversi atau berperforma burukKriteria Dalam Memilih Ayam BroilerBerikut adalah beberapa kriteria dalam memilih ayam broilerBobot ayam broiler sesuai dengan standar yang diinginkanWarna kulit yang sehat dan cerahTinggi ayam broiler yang proporsionalKaki ayam broiler kuat dan tidak mudah patahDengan memperhatikan kriteria di atas, Anda dapat memastikan bahwa ayam broiler yang akan dibeli memenuhi standar yang diinginkan dan dapat memenuhi kebutuhan. BACA JUGA Kandang Closed House, Solusi Tepat untuk Peternakan Ayam BroilerMemilih Ayam Broiler yang Sehat dan Cara MembudidayakannyaKesimpulanStandar bobot ayam broiler sangat penting untuk diketahui oleh peternak maupun pembeli. Mengetahui standar bobot ayam broiler dapat memastikan bahwa pertumbuhan ayam broiler berjalan dengan baik dan memenuhi target yang diinginkan. Selain itu, mengetahui standar bobot juga dapat memudahkan proses pemasaran ayam broiler. Oleh karena itu, pastikan untuk memperhatikan hal-hal yang mempengaruhi bobot ayam broiler dan memperhatikan kriteria dalam memilih ayam broiler. Mantan Presiden RI Bp. Prof. DR. Ing. BJ. Habibie dalam tayangan acara dialog di sebuah stasiun TV swasta pernah menyampaikan untuk mencapai sesuatu yang besar janganlah fokus pada hasil akhir, tapi fokuslah pada prosesnya. Jika prosesnya benar, hasil akhirnya akan benar. Sangat membekas di hati ucapan beliau itu. Artikel kali ini terinspirasi dari nasehat itu yang ternyata juga aplikatif dalam menuju keberhasilan usaha budidaya ayam broiler. Kesabaran dan ketekunan peternak ayam broiler untuk memantau kesesuaian antara umur, feed intake dan bobot secara berkala ternyata sangat menentukan hasil akhir saat panen. Setiap peternak ayam broiler tentunya sangat mengidamkan hasil panen yang baik. Parameter keberhasilan usaha ternak ayam broiler adalah FCR rendah jumlah pakan yang dihabiskan sesuai dengan jumlah daging yang dihasilkan, kematian rendah maksimal 5% dan kerataan bobot ayam broiler baik. Itu semua akan menjadi faktor penentu nilai Index Prestasi IP peternak ayam broiler. Semakin tinggi nilai IP-nya, semakin tinggi tingkat keuntungan yang diperoleh peternak. Mengamati kenaikan bobot badan ayam broiler penting sekali untuk dilakukan sesuai dengan jenis strain DOC yang dibudidayakan. Berikut ini tabel acuan target penambahan bobot ayam broiler STANDAR BOBOT BADAN AYAM BROILER STRAIN COBB-500 UMUR FEED INTAKE BOBOT FCR DAYA IP BADAN HIDUP MGG G/EK/HR KUML G/EKOR % 1 21 147 175 296 2 65 602 486 276 3 106 1,344 932 301 4 144 2,352 1,467 318 5 174 3,570 2,049 324 6 190 4,900 2,634 323 7 196 6,272 3,177 312 STANDAR BOBOT BADAN AYAM BROILER STRAIN ROSS-308 UMUR FEED INTAKE BOBOT FCR DAYA IP BADAN HIDUP MGG G/EK/HR KUML G/EKOR % 1 21 146 180 315 2 49 490 430 266 3 84 1,081 843 306 4 124 1,946 1,397 348 5 160 3,067 2,017 366 6 192 4,411 2,626 357 7 203 5,833 3,177 336 STANDAR BOBOT BADAN AYAM BROILER STRAIN LOHMANN UMUR FEED INTAKE BOBOT FCR DAYA IP BADAN HIDUP MGG G/EK/HR KUML G/EKOR % 1 21 147 180 313 2 48 486 430 268 3 87 1,093 843 303 4 130 2,004 1,397 338 5 170 3,195 2,017 351 6 201 4,602 2,626 342 7 220 6,141 3,177 319 Panduan Sampling Penimbangan Ayam Broiler Harus dilakukan secara acak, tidak boleh dipilih ekor demi ekor. Jumlah ideal yang disampling adalah 10% dari populasi tiap petak pen. Pengambilan ayam secara diagonal dari 5 titik dalam tiap pen sudut kanan depan, kiri depan, kanan belakang, kiri belakang dan tengah pen. Ayam yang tertangkap harus ditimbang semua. Alat timbangnya harus dalam kondisi sehat dan akurat. Sebaiknya memakai timbangan digital dengan kepekaan 1-10 gram dengan kapasitas > 5 kg. Yang paling menentukan adalah sikap mental petugas timbang, yaitu fair play, proporsional dan profesional jujur, disiplin dan berintegritas. Bilamana syarat nomer 1 – 5 terpenuhi, jangankan jumlah ayam broiler yang disampling 10%, 1 – 2% pun cukup! Dalam menjalankan usaha ternak ayam broiler, penting halnya untuk mengontrol produktivitas budidaya secara melaksanakan hal ini, maka besar kemungkinan kamu sebagai peternak dapat menghasilkan ayam broiler yang berkualitas dan berbobot satu tolak ukur tingkat produktivitas ayam broiler yang dapat kamu gunakan adalah FCR. Dengan mencari tahu nilai FCR budidaya, maka kamu dapat menganalisis seberapa baik tingkat produktivitas Itu FCR?FCR Feed Conversion Ratio merupakan jumlah pakan yang dibutuhkan untuk menghasilkan 1 kg daging ayam kecil nilai FCR, maka produktivitas budidaya semakin baik. Mengapa demikian? Karena semakin kecil nilai FCR, maka semakin sedikit pula pakan yang kamu butuhkan untuk menghasilkan 1 kg daging ayam yang baik ini juga akan membantu menekan biaya pengeluaran pakan. Oleh karena itu, ada baiknya untuk menghitung FCR secara rutin agar kamu bisa mengetahui data terbaru tingkat produktivitas budidaya. Dengan demikian, kamu dapat mengidentifikasi apabila produktivitas ayam broiler sedang menurun, kemudian mengatasinya dengan mengetahui baik tidaknya nilai FCR budidaya adalah dengan membandingkannya dengan nilai standar FCR ayam FCR ayam broiler merupakan standar jumlah pakan yang diperlukan untuk menghasilkan 1 kg daging ayam dapat membandingkan nilai FCR dengan akurat, ada baiknya untuk mencari tahu strain atau klasifikasi ayam broiler budidaya terlebih dahulu. Klasifikasi ayam broiler yang populer di Indonesia adalah jenis Ross dan merupakan tabel standar FCR ayam broiler dilansir dari ScienceDirectStrain Jenis broiler0-7 hari7-14 hari14-21 hari21-28 hari28-35 hari35-42 hari Ross1,2721,2291,3121,3851,4451,775 Cobb1,2671,2421,331,3981,4471,801Tabel standar FCR ayam broilerKemudian, bagaimana cara membandingkan nilai FCR? Hal ini penting untuk kamu pahami agar dapat menafsirkan nilai FCR dengan FCR berada di bawah standar, maka budidaya terbilang memiliki tingkat produktivitas yang baik. Nilai FCR yang di bawah standar memiliki arti bahwa budidaya membutuhkan jumlah pakan yang lebih sedikit dari standar konsumsi untuk menghasilkan 1 kg daging ayam nilai FCR yang di atas standar memiliki arti bahwa budidaya kamu membutuhkan lebih banyak pakan dari standar konsumsi untuk menghasilkan 1 kg daging ayam broiler. Setelah mengetahui dan memahami standar FCR ayam broiler, kini saatnya untuk mengetahui cara menghitung FCR ayam Menghitung FCR Ayam BroilerMenghitung FCR ayam broiler bukan merupakan hal yang sulit. Kamu hanya memerlukan data total berat ayam broiler budidaya serta total seluruh konsumsi merupakan cara menghitung FCR ayam broilerFCR = Total konsumsi pakan kgTotal berat seluruh ayam kgKami akan memberikan contoh cara menghitung FCR ayam broiler agar kamu dapat melakukannya dengan 1 FCR di Bawah StandarMisalkan, Chickin Indonesia memiliki 3000 ekor ayam broiler berumur 32 hari dengan bobot rata-rata 2 kg. Budidaya ini menghabiskan 158 sak pakan. Mengetahui bahwa 1 sak adalah 50 kg, maka total konsumsi pakan yaitu sebanyak 7900 kgBerdasarkan kasus tersebut, kita dapat meringkas data-data terlebih dahulu untuk mempermudah perhitungan, seperti berikutUmur budidaya 32 hariTotal konsumsi pakan 7900 kgTotal berat seluruh ayam 3000 x 2 = 6000 kgKarena sudah memperoleh data total konsumsi pakan dan total berat ayam broiler, maka kita dapat langsung menghitung FCR ayam = Total konsumsi pakan kgTotal berat seluruh ayam kgFCR = 7900 kg6000 kg =1,316Dari perhitungan tersebut, maka FCR ayam broiler Chickin Indonesia yang berumur 32 hari adalah 1,316. Selanjutnya, bandingkan FCR tersebut dengan nilai standar FCR ayam broiler dengan umur yang tabel standar FCR ayam broiler, ayam broiler dengan kisaran umur 28-35 hari memiliki standar FCR 1,445 untuk jenis Ross, serta 1,447 untuk jenis ayam broiler Chickin Indonesia bernilai 1,316, lebih rendah dari standar FCR ayam broiler jenis Ross maupun Cobb. Hal ini mengartikan bahwa ayam broiler Chickin Indonesia membutuhkan jumlah pakan lebih sedikit dari standar untuk menghasilkan 1 kg daging ayam demikian, maka FCR ayam broiler Chickin Indonesia termasuk ke dalam kategori bagus dan memiliki tingkat produktivitas yang 2 FCR di Atas StandarPada kasus ini, misalkan terdapat 500 ekor ayam broiler pada peternakan milik Atok Dalang. Ayam yang berumur 15 hari ini memiliki bobot rata-rata 1,7 kg dan mengonsumsi pakan dengan total sebanyak 24 sak 1200 kg.Maka ringkasan data peternakan Atok Dalang, serta nilai akhir FCR-nya adalah sebagai berikutUmur budidaya 15 hariTotal konsumsi pakan 1200 kgTotal berat seluruh ayam 500 x 1,7 = 850 kgFCR = Total konsumsi pakan kgTotal berat seluruh ayam kgFCR = 1200 kg850 kg =1,412Berdasarkan perhitungan, kita mengetahui FCR peternakan ayam broiler Atok Dalang yang berumur 15 hari adalah 1, melihat pada tabel standar FCR ayam broiler, FCR ayam dengan kisaran umur 14-21 adalah 1,312 untuk jenis Ross dan 1,33 untuk jenis Cobb. Dengan demikian, maka budidaya ayam broiler milik Atok Dalang memiliki nilai FCR yang lebih pengamatan tersebut, kita dapat menyimpulkan bahwa FCR peternakan ayam broiler milik Atok Dalang masih kurang bagus. Nilai FCR yang lebih tinggi dari standar mengartikan bahwa budidaya membutuhkan lebih banyak pakan dari jumlah standar untuk menghasilkan 1 kg daging. Oleh karena itu, maka tingkat produktivitasnya masih belum maksimal Menghadapi kondisi ini, hal selanjutnya yang perlu dilakukan adalah mencari tahu dan mengatasi penyebab tingginya nilai FCR agar tidak terjadi pemborosan yang Mempengaruhi FCRBerdasarkan data dari Ross Tech Note, berikut merupakan beberapa hal yang mempengaruhi FCR peternakan ayam broilerSistem pemberian makananKeseimbangan manajemen airKesesuaian temperatur kandangPenggunaan ventilasiKesesuaian pakanAnda dapat mengunjungi halaman ini untuk mengetahui lebih lanjut mengenai proses manajemen ayam broiler yang efektif untuk memperbaiki nilai dapat mengambil contoh nyata dari sistem manajemen kandang Chickin Indonesia yang memiliki tingkat FCR < 1,5. Rahasia nilai FCR Chickin Indonesia yang baik adalah sistem Chickin Smart Farm yang membuat manajemen budidaya menjadi lebih menggunakan Micro Climate Controller yang memanfaatkan teknologi IoT dan AI, Chickin Smart Farm dapat mengatur suhu, kelembapan, serta kadar oksigen secara otomatis menyesuaikan dengan umur ayam hanya itu, sistem distribusi pakan dan air minum juga terlaksana secara otomatis. Dengan demikian, kami dapat memastikan budidaya kami mengonsumsi pakan dan air minum dengan inilah yang membuat ayam broiler hasil budidaya Chickin Smart Farm memiliki tingkat FCR < 1,5 serta tingkat produktivitas hingga 300-400%. Oleh karena itu, sudah tidak dapat dipungkiri lagi bahwa daging ayam broiler yang kami sediakan pada Chickin Fresh memiliki kualitas serta bobot yang memastikan bahwa produk-produk Chickin Fresh dalam kondisi terbaik dan banyak digemari, kami juga memperhatikan aspek-aspek kehigienisan serta kelayakan proses pemeliharaan, pemotongan, hingga distribusi ayam demikian, kami dapat menyediakan daging ayam broiler berkualitas tinggi yang telah memenuhi standar NKV dan memiliki jaminan halal untuk keperluan Chickin, wujudkan sinergi ketahanan pangan di Indonesia!Chickin Indonesia – PT Sinergi Ketahanan PanganMari Bergabung dengan Komunitas Broiler Chickin IndonesiaDengan bergabung bersama komunitas Chickin Indonesia, Anda akan terhubung dengan peternak-peternak broiler lainnya yang tersebar di berbagai wilayah dapat saling bertanya, diskusi, dan mengetahui update terbaru seputar industri peternakan ayam broiler. Selain itu, Anda dapat pula berkonsultasi dengan tim Chickin Indonesia untuk bertanya perihal beternak ayam ini terbuka baik bagi Anda yang baru memulai beternak maupun sudah memiliki peternakan dengan populasi dengan jumlah link “Daftar” berikut untuk bergabung komunitas broiler Chickin Indonesia.→ Daftar Keberhasilan performance ternak ayam broiler di pengaruhi salah satunya dengan pencapaian bobot ayam broiler yang standart. Standart bobot ayam broiler menjadi salah satu garis patokan peternak untuk memacu dan memperbaiki apa yang salah di Manajemen kandang tersebut. Jika ayam di minggu awal di bawah standart maka harus sesegera mungkin di lakukan tindakan khusus, apakah di pemanas nya yg kurang ataukah kepadatan dan lainnya yang menyebabkan ayam tidak nyaman dan feed intake tidak masuk standart. Jika bobot ayam broiler lebih dari standar di minggu pertama dan kedua atau 14 hari ini salah satu pondasi kita untuk menjaga dan mempertahankan bobot ayam di bawah standartKemampuan pembelahan sel ayam akan terganggu dan akan sulit untuk mengejar tertinggalnya terhadap Indeks ferpormance atau makan menurun dan kekebalan lanjutannya ayam akan rawan terserang penyakit dan virus lebih mudah Bobot Ayam Broiler Umur 7 HariIdealnya bobot minggu awal adalah 4,5-4,75 x dari bobot awal ayam datang pertama kali. ContohnyaDi awal CI, DOC datang dengan bobot 43 gr. Maka di 7 hari kedepannya DOC mampu untuk mencapai bobot 193 gr – 204 gr. Ini adalah bobot yg optimal untuk bekal dan pondasi performance ayam di Bobot Ayam Broiler Umur 14 HariDi umur 14 hari ini, jika masuk standart atau di 2,4x nya bobot minggu awal maka kita sudah bisa bernapas lega. Pasalnya. Pondasi ayam yaitu pembelahan sel sudah optimal dan pembesar sel tinggal menjaga performance di kandang. Jika di lanjut dengan tetap menjaga suhu ruangan, sirkulasi, dan kepadatan. Di kandang open di umur 21 hari akan bisa mencapai bobot 1 kg dan di umur 32 hari akan mencapai bobot 2 waktu dalam beternak ayam juga kita dapatkan sejalan dengan IP dan Performance nya. Actual di lapangan jika bobot di bawah standar maka fcr akan maju ke dua sampai 3 hari kedepan di standart nya. Kebalikan dari bobot yang maju, maka fcr akan bisa di tekan lebih rendah. Tp di lapangan bisa saja bobot lebih di ikuti dengan fcr yang lebih. Hal ini bisa di akibatkan dari kualitas pakan yg di adalah tabel Standart bobot ayam broiler untuk standart fcrnya bisa di liat di postingan Standart FCR Ayam Broiler

tabel standar bobot ayam broiler